BLANTERVIO104

Jangan Abaikan! 7 Risiko Kesehatan Jika Jarang Makan Ikan

Jangan Abaikan! 7 Risiko Kesehatan Jika Jarang Makan Ikan
Thursday, June 27, 2024

 


Ikan telah lama dikenal sebagai salah satu sumber makanan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kaya akan protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral, ikan menawarkan sejumlah manfaat kesehatan yang signifikan. Bagian pesisir Sumatera Barat contohnya, penuh dengan protein hewani laut yang berguna untuk tubuh. 

Pada tahun 2008, produksi ikan dunia mencapai 140 juta ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 115 ton untuk konsumsi manusia dengan rata-rata konsumsi per kapita sebesar 17 kg/orang/tahun.

Sementara di Indonesia sendiri, sepanjang tahun 2023, produksi perikanan Indonesia tercatat sebesar 24,74 juta ton. Produksi ini meliputi perikanan tangkap, budidaya, dan rumput laut.

Namun, bagaimana jika seseorang memutuskan untuk tidak mengonsumsi ikan? Artikel ini akan membahas 7 hal yang mungkin terjadi jika Anda tidak makan ikan, serta fakta-fakta kesehatan yang mendukungnya.

Dalam jurnal National Library of Medicine menyebutkan, ikan sebagai kelompok makanan merupakan sumber nutrisi unik yang memiliki kepentingan metabolik dan hormonal.

Kandungan nutrisi dalam ikan termasuk asam lemak omega-3, yodium, selenium, vitamin D, taurin, dan karnitin. Oleh karena itu, jika Anda jarang makan ikan, ada berbagai risiko kesehatan yang merugikan.

Di bawah ini 7 dampak kesehatan yang mungkin terjadi jika Anda tidak mengonsumi ikan. Simak baik-baik, jangan abaikan!

1. Risiko Penyakit Jantung

Asam lemak omega-3 yang mencakup Eicosapentaenoic acid (EPA) dan Docosahexaenoic acid (DHA) adalah nutrisi penting yang ditemukan dalam jumlah besar di ikan berlemak seperti salmon, mackerel, dan sarden.

Omega-3 dikenal karena memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan jantung, otak, dan peradangan tubuh.

Tanpa asupan ikan yang cukup, Anda bisa mengalami kekurangan omega-3, yang dapat menyebabkan masalah seperti peningkatan risiko penyakit jantung. Hal ini karena Omega-3 telah terbukti dapat menurunkan kadar trigliserida, tekanan darah, dan risiko aritmia jantung.

Selain itu, Anda juga bisa terkena masalah kognitif. Sebab, DHA termasuk salah satu komponen penting dari otak dan retina mata. Oleh karena itu, kekurangan DHA dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan kesehatan mata.

Omega-3 juga memiliki sifat anti inflamasi, sehingga dapat membantu mengurangi peradangan kronis yang terkait dengan banyak penyakit, seperti arthritis.

2. Kekurangan Vitamin D

Ikan memiliki kandungan vitamin D yang tinggi. Pada sebagian besar spesies, kandungan vitamin D berfluktuasi antara 400 dan 800 IU/100 g. Namun, pada ikan trout dan nila dapat mencapai hingga 1200 IU/100 g.

Orang yang tidak mengonsumsi ikan berisiko mengalami kekurangan vitamin D. Dampaknya, Anda dapat mengalami osteoporosis dan osteomalacia.

Di samping itu, Vitamin D membantu dalam fungsi kekebalan tubuh, sehingga kekurangannya bisa membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi.

Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara kekurangan vitamin D dan peningkatan risiko depresi.

3. Penurunan Massa Otot dan Masalah Kulit

Selain vitamin D, Ikan menjadi salah satu sumber protein berkualitas tinggi yang mudah dicerna dan mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.

Kalau Anda jarang mengonsumsi ikan, dapat membuat Anda kekurangan protein lengkap. Kondisi tersebut yang dapat menyebabkan masalah pertumbuhan dan perkembangan penurunan massa otot serta masalah kulit, rambut, dan kuku.

4. Memperlambat Kemampuan Kognitif Pada Anak

Dalam penelitian yang dilakukan Tri Ramadhany dan Dwini Handayani menyebutkan, semakin sering anak mengonsumsi ikan maka semakin besar peluang untuk memiliki kemampuan kognitif yang tinggi.

Hal ini terjadi ikan mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi. Asam lemak omega-3 berperan penting dalam perkembangan otak dan sistem saraf, khususnya pada anak-anak.

Omega-3 membantu membangun membran sel otak, meningkatkan komunikasi antar sel saraf, dan mendukung fungsi kognitif seperti memori, belajar, dan pemecahan masalah.

5. Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh dan Kanker

Selenium merupakan mineral penting yang memiliki peran dalam fungsi kekebalan tubuh, kesehatan tiroid, dan sebagai antioksidan. Ikan menjadi sumber selenium yang baik.

Rekomendasi Dietary Allowance (RDA) untuk selenium adalah 20 hingga 40 mcg/hari untuk anak-anak dan 55 mcg/hari untuk orang dewasa.

Jika Anda kekurangan selenium, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan tubuh lebih rentan terhadap penyakit. Selain itu, selenium juga penting untuk produksi hormon tiroid serta perlindungan tiroid dari kerusakan oksidatif.

Sementara sebagai antioksidan, selenium membantu melindungi sel dari kerusakan yang dapat menyebabkan kanker.

6. Kerusakan Saraf dan Masalah Kognitif

Vitamin B12 penting untuk produksi sel darah merah, fungsi saraf, dan sintesis DNA. Tak bisa dielak bahwa ikan merupakan salah satu sumber utama vitamin B12 yang baik.

Kekurangan vitamin B12 menyebabkan produksi sel darah merah yang besar dan tidak normal, sehingga tidak berfungsi dengan baik.

Selain itu, dapat menyebabkan kerusakan saraf yang mengakibatkan gejala seperti kesemutan di tangan dan kaki, kelemahan otot, dan masalah keseimbangan.

Asupan vitamin B12 yang kurang juga dikaitkan dengan gangguan kognitif dan demensia pada orang dewasa yang lebih tua.

7. Sindrom Metabolik

Sindrom metabolik merupakan sekumpulan gangguan kesehatan yang berkaitan dengan respons tubuh yang tidak normal terhadap hormon insulin.

Salah satu aspek sindrom metabolik yang diteliti terkait dengan konsumsi ikan adalah hipertensi, yaitu tekanan darah tinggi. Tekanan darah, terutama sistolik, cenderung meningkat seiring bertambahnya usia karena hilangnya elastisitas dinding arteri.

Sebuah penelitian terhadap orang dewasa tua (usia 65-100 tahun) di beberapa pulau Mediterania menemukan bahwa mengonsumsi minimal 300 gram ikan per minggu dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan.

Meskipun ada banyak sumber makanan lain yang bisa memberikan nutrisi yang sama seperti ikan, sulit untuk sepenuhnya menggantikan manfaat kesehatan dari mengonsumsi ikan.

Kekurangan asupan ikan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, mulai dari masalah jantung hingga gangguan kognitif.

Menjaga pola makan yang seimbang dan bervariasi, termasuk mengonsumsi ikan, dapat membantu Anda menjaga kesehatan secara keseluruhan. Jadi, pertimbangkan untuk menambahkan ikan ke menu Anda untuk mendapatkan semua manfaat kesehatan yang ditawarkannya.

Baca juga : https://www.traveltosumbar.my.id/2023/09/pulau-pagang-surga-tersembunyi-di.html



Share This Article :
Ramatama

TAMBAHKAN KOMENTAR

5242540319146397609