Ikan
telah lama dikenal sebagai salah satu sumber makanan yang sangat bermanfaat
bagi kesehatan. Kaya akan protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral, ikan
menawarkan sejumlah manfaat kesehatan yang signifikan. Bagian pesisir Sumatera Barat contohnya, penuh dengan protein hewani laut yang berguna untuk tubuh.
Pada
tahun 2008, produksi ikan dunia mencapai 140 juta ton. Dari jumlah tersebut,
sebanyak 115 ton untuk konsumsi manusia dengan rata-rata konsumsi per kapita
sebesar 17 kg/orang/tahun.
Sementara
di Indonesia sendiri, sepanjang tahun 2023, produksi perikanan Indonesia
tercatat sebesar 24,74 juta ton. Produksi ini meliputi perikanan tangkap,
budidaya, dan rumput laut.
Namun, bagaimana jika seseorang memutuskan untuk tidak mengonsumsi ikan? Artikel ini akan membahas 7 hal yang mungkin terjadi jika Anda tidak makan ikan, serta fakta-fakta kesehatan yang mendukungnya.
Dalam
jurnal National Library of Medicine menyebutkan, ikan
sebagai kelompok makanan merupakan sumber nutrisi unik yang memiliki
kepentingan metabolik dan hormonal.
Kandungan
nutrisi dalam ikan termasuk asam lemak omega-3, yodium, selenium, vitamin D,
taurin, dan karnitin. Oleh karena itu, jika Anda jarang makan ikan, ada
berbagai risiko kesehatan yang merugikan.
Di
bawah ini 7 dampak kesehatan yang mungkin terjadi jika Anda tidak mengonsumi
ikan. Simak baik-baik, jangan abaikan!
1. Risiko Penyakit Jantung
Asam
lemak omega-3 yang mencakup Eicosapentaenoic
acid (EPA) dan Docosahexaenoic acid
(DHA) adalah nutrisi penting yang ditemukan dalam jumlah besar di ikan berlemak
seperti salmon, mackerel, dan sarden.
Omega-3
dikenal karena memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan jantung, otak,
dan peradangan tubuh.
Tanpa
asupan ikan yang cukup, Anda bisa mengalami kekurangan omega-3, yang dapat
menyebabkan masalah seperti peningkatan risiko penyakit jantung. Hal ini karena
Omega-3 telah terbukti dapat menurunkan kadar trigliserida, tekanan darah, dan
risiko aritmia jantung.
Selain
itu, Anda juga bisa terkena masalah kognitif. Sebab, DHA termasuk salah satu
komponen penting dari otak dan retina mata. Oleh karena itu, kekurangan DHA
dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan kesehatan mata.
Omega-3
juga memiliki sifat anti inflamasi, sehingga dapat membantu mengurangi
peradangan kronis yang terkait dengan banyak penyakit, seperti arthritis.
2. Kekurangan Vitamin D
Ikan
memiliki kandungan vitamin D yang tinggi. Pada sebagian besar spesies,
kandungan vitamin D berfluktuasi antara 400 dan 800 IU/100 g. Namun, pada ikan
trout dan nila dapat mencapai hingga 1200 IU/100 g.
Orang
yang tidak mengonsumsi ikan berisiko mengalami kekurangan vitamin D. Dampaknya,
Anda dapat mengalami osteoporosis dan osteomalacia.
Di
samping itu, Vitamin D membantu dalam fungsi kekebalan tubuh, sehingga
kekurangannya bisa membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi.
Bahkan,
beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara kekurangan vitamin D dan
peningkatan risiko depresi.
3. Penurunan Massa Otot dan Masalah Kulit
Selain
vitamin D, Ikan menjadi salah satu sumber protein berkualitas tinggi yang mudah
dicerna dan mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.
Kalau Anda jarang mengonsumsi ikan, dapat membuat Anda kekurangan protein lengkap. Kondisi tersebut yang dapat menyebabkan masalah pertumbuhan dan perkembangan penurunan massa otot serta masalah kulit, rambut, dan kuku.
4. Memperlambat Kemampuan Kognitif Pada Anak
Dalam
penelitian yang dilakukan Tri Ramadhany dan Dwini Handayani menyebutkan,
semakin sering anak mengonsumsi ikan maka semakin besar peluang untuk memiliki
kemampuan kognitif yang tinggi.
Hal
ini terjadi ikan mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi. Asam lemak omega-3
berperan penting dalam perkembangan otak dan sistem saraf, khususnya pada
anak-anak.
Omega-3
membantu membangun membran sel otak, meningkatkan komunikasi antar sel saraf,
dan mendukung fungsi kognitif seperti memori, belajar, dan pemecahan masalah.
5. Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh dan Kanker
Selenium
merupakan mineral penting yang memiliki peran dalam fungsi kekebalan tubuh,
kesehatan tiroid, dan sebagai antioksidan. Ikan menjadi sumber selenium yang
baik.
Rekomendasi
Dietary Allowance (RDA) untuk selenium adalah 20 hingga 40 mcg/hari untuk
anak-anak dan 55 mcg/hari untuk orang dewasa.
Jika
Anda kekurangan selenium, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan tubuh
lebih rentan terhadap penyakit. Selain itu, selenium juga penting untuk
produksi hormon tiroid serta perlindungan tiroid dari kerusakan oksidatif.
Sementara
sebagai antioksidan, selenium membantu melindungi sel dari kerusakan yang dapat
menyebabkan kanker.
6. Kerusakan Saraf dan Masalah Kognitif
Vitamin
B12 penting untuk produksi sel darah merah, fungsi saraf, dan sintesis DNA. Tak
bisa dielak bahwa ikan merupakan salah satu sumber utama vitamin B12 yang baik.
Kekurangan
vitamin B12 menyebabkan produksi sel darah merah yang besar dan tidak normal,
sehingga tidak berfungsi dengan baik.
Selain
itu, dapat menyebabkan kerusakan saraf yang mengakibatkan gejala seperti
kesemutan di tangan dan kaki, kelemahan otot, dan masalah keseimbangan.
Asupan
vitamin B12 yang kurang juga dikaitkan dengan gangguan kognitif dan demensia
pada orang dewasa yang lebih tua.
7. Sindrom Metabolik
Sindrom
metabolik merupakan sekumpulan gangguan kesehatan yang berkaitan dengan respons
tubuh yang tidak normal terhadap hormon insulin.
Salah
satu aspek sindrom metabolik yang diteliti terkait dengan konsumsi ikan adalah
hipertensi, yaitu tekanan darah tinggi. Tekanan darah, terutama sistolik,
cenderung meningkat seiring bertambahnya usia karena hilangnya elastisitas
dinding arteri.
Sebuah
penelitian terhadap orang dewasa tua (usia
65-100 tahun) di beberapa pulau Mediterania menemukan bahwa mengonsumsi minimal
300 gram ikan per minggu dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan.
Meskipun
ada banyak sumber makanan lain yang bisa memberikan nutrisi yang sama seperti ikan,
sulit untuk sepenuhnya menggantikan manfaat kesehatan dari mengonsumsi ikan.
Kekurangan
asupan ikan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, mulai
dari masalah jantung hingga gangguan kognitif.
Menjaga
pola makan yang seimbang dan bervariasi, termasuk mengonsumsi ikan, dapat
membantu Anda menjaga kesehatan secara keseluruhan. Jadi, pertimbangkan untuk
menambahkan ikan ke menu Anda untuk mendapatkan semua manfaat kesehatan yang
ditawarkannya.
Baca juga : https://www.traveltosumbar.my.id/2023/09/pulau-pagang-surga-tersembunyi-di.html
Emoticon