Perjalanan hari ini sampai di Kota Padang Panjang, kemudian singgah sebentar ke Pasar, dek taragak (sudah Rindu) dengan hidangan sate Mak Syukur dalam Pasar Padang Panjang ini. Sate ini berbarengan langsung dengan Bofet Saiyo Baru yang juga menjual lontong, pical atau gulai, gado-gado bahkan minuman seperti kopi, teh, teh talua (telur), bahkan Jus.
Begitu masuk, sate yang dibakar bikin menambah rasa ingin menikmatinya. Ternyata setelah Searching di Google, Sate ini sudah dibuka sebelum Indonesia Merdeka yaitu di tahun 1941. Nama Sate Mak Syukur sudah tidak asing lagi tentunya bagi pecinta kuliner seantero nusantara. Aroma yang sedap, potongan daging yang besar empuk dan gurih membuat pingin nambah lagi dan lagi. Sutan Rajo Endah yang akrab disapa Mak Syukur sebagai penjual sate pikulan sekitar tahun 1941, nama mak Syukur yang hidup pada tahun 1911-1985 masih tetap terkenal dan generasi penerusnya tetap memasang nama sate mak Syukur.
Setoples kerupuk kulit menjadi teman makan sate disini, tak heran kita bisa menyantap dengan cepat suguhan sate ini. Kalau seandainya ada lomba makan banyak mungkin bisa jadi juara,wkwkwkwk. Untuk kamu yang penasaran, yuk datang langsung mencicipi sate ini ketika kamu mampir ke Padang Panjang.
Tidak hanya kerupuk kulit, kerupuk ubi balado juga tersedia, kamu bisa memilih salah satu ataupun keduanya. Kedai ini selalu dikunjungi oleh pelancong, pejabat setempat bahkan Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pernah makan disini. Foto ini diambil langsung pada saat datang menyantap
Emoticon