Pendakian Marapi, Terjal Namun Memberi Kepuasan seumur Hidup

Gunung Marapi adalah gunung berapi aktif yang terletak di Sumatra Barat, Indonesia tepatnya diantara kabupaten tanah datar, Kota Padang panjang, Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam. Gunung ini memiliki ketinggian 2.891 Meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung berapi tertinggi kedua di Sumatra Barat setelah Gunung Kerinci yang tingginya mencapai 3.805 Meter.

Gunung Marapi merupakan gunung yang memiliki tipe stratovolcano yang terbentuk dari letusan abu dan lava. Gunung ini telah meletus beberapa kali dalam sejarah, yang paling baru ;etusan itu terjadi pada tahun 2014. Letusan Gunung Marapi tahun 2014 menyebabkan ribuan orang mengungsi dan menimbulkan kerusakan yang cukup parah.

Gunung Marapi merupakan salah satu tujuan wisata yang populer di Sumatra Barat. Puncak marapi menawarkan pemandangan yang begitu indah dan udara yang sejuk. Gunung Marapi juga merupakan tempat yang suci bagi umat Hindu dan Buddha.

Daripada membahas bencana alam yang terjadi pada gunung Marapi, Berikut adalah beberapa fakta yang menarik tentang Gunung Marapi:

• Gunung Marapi merupakan gunung berapi aktif yang telah meletus beberapa kali dalam sejarah.
• Gunung Marapi merupakan gunung berapi stratovolcano yang terbentuk dari letusan abu dan lava.
• Gunung Marapi terletak di antara Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Bukittinggi
• Gunung Marapi merupakan salah satu tujuan wisata yang populer di Sumatra Barat.
• Gunung Marapi merupakan tempat yang suci bagi umat Hindu dan Buddha.

Gunung Marapi merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Selain gunung menjadi pasak bagi bumi, Gunung ini merupakan sumber daya yang penting bagi masyarakat sekitar dimana karena lahan yang subur dan kelembapan udara yang tinggi membuat tanaman komoditas utama seperti bawang, cabai, kopi dan beberapa tanaman lain tumbuh subur dilingkungan ini.

Marapi juga merupakan tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Namun, walau begitu Gunung Marapi juga merupakan potensi bencana yang harus diwaspadai. Masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Marapi harus selalu waspada terhadap potensi letusan dan harus mengetahui cara untuk menghindari bahaya letusan.

Jika tertarik untuk melakukan pendakian Gunung Marapi, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, antara lain:

·        Perlengkapan pendakian yang lengkap, seperti sepatu gunung, jaket yang tebal, tas gunung, tenda yang kokoh serta tebal, sleeping bag, headlamp, dan lain-lain.

·        Perbekalan makanan dan minuman yang cukup untuk selama pendakian.

·        Surat izin pendakian dari pihak berwenang.

·        Informasi tentang kondisi cuaca di Gunung Marapi.

BBaca Juga : Minuman Khas Sumatera Barat

Pendakian Gunung Marapi biasanya dilakukan dalam waktu 2 hari 1 malam. Jalur pendakian yang paling umum digunakan adalah jalur Koto Baru. Jalur ini memiliki panjang sekitar 10 kilometer dan memiliki medan yang cukup menantang.

Pendakian Gunung Marapi akan dimulai dari pintu masuk pendakian yang terletak di Desa Koto Baru. Dari pintu masuk pendakian, kita akan berjalan menyusuri hutan yang lebat. Jalur pendakian akan semakin menanjak dan sulit saat mendekati puncak gunung. Setelah berjalan selama sekitar 6 jam, kita akan tiba di pos terakhir sebelum puncak gunung. Di pos ini, kita dapat beristirahat dan mempersiapkan diri untuk pendakian terakhir menuju puncak gunung.

Pendakian menuju puncak gunung akan memakan waktu sekitar 1 jam. Jalur pendakian yang terakhir ini sangatlah menanjak dan sulit. Namun, semua perjuangan akan terbayarkan saat tiba di puncak gunung. Puncak Gunung Marapi menawarkan pemandangan yang sangat indah. Kita dapat melihat hamparan perkebunan, kota Bukittinggi, dan Gunung Kerinci dari puncak gunung.

Jika ingin melakukan pendakian Gunung Marapi, kita juga dapat menghubungi salah satu agen wisata yang ada di Kota Padang Panjang ataupun Bukittinggi. Agen wisata akan membantu mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pendakian. Pendakian Gunung Marapi adalah pengalaman yang sangat berharga. Tentu saja kita akan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan sekaligus dapat menikmati pemandangan yang sangat indah. Ketika sudah mencapai puncak disarankan untuk tidak memetik bunga edelweis yang ada disana, karena itu adalah perbuatan yang sangat tidak ramah.